Seharian ini pikirku diliputi tentang kamu..
Seperti ada yang salah dengan konsep pertemuan kita..
Atau ekpektasiku yang terjebak d masalalu..
Aril, sosok laki-laki yang kutemui 15 tahun lalu, pertemuan pertama yang membuatku salah tingkah bahkan hanya dengan persekian detik berjabat tangan dengannya..
Bagiku kala itu, dia laki-laki sempurna yang tidak mungkin benar-benar jatuh hati
pada gadis naif macam aku. Karna aku tau, bukan aku yang dia tuju,
dan sebuah rayu yang mungkin bukan hanya aku yang pernah mendengarnya..
Tahan, jangan jatuh cinta walau sudah terlanjur,
pikir ku setiap kali hati ini semakin pekat mengingatnya..
Tapi, Setiap lakunya adalah romantisme sederhana,
setiap ucapnya adalah lagu cinta,
yang membuat dinding hati dirobohkan oleh baitnya..
Lagi, tetap ku tahan, aku bangun lagi tembok itu semakin tinggi dan kokoh
agar tidak menguburku sendirian ketika ditinggalkan..
Dia yang ku simpan sebagai kenangan, yang tak pernah ku sebut namanya,
yang ku kagumi untukku sendiri, yang membuatku akhirnya jatuh hati,
pada setiap tutur kata dan goresan tangannya yg sederhana.
Ketika pertemuan itu kembali..
Semua memory yang telah ku simpan ikut berhamburan,
rasa ingin kembali mengulang romansa masalalu menghalalkan haramku,
membuatku lupa siapa aku kini dan dia sekarang..
Tapi kenapa, semakin dekat rasanya semakin asing...
Apa dia Aril yang dulu kukenal??
Atau dia tuan baru berbalut masalalu.. Mencari adrenalin untuk sepinya?
merindukanku hanya untuk nafsunya?? Bukan lagi sebuah kesederhanaan cinta,
Bukankah mengetahui aku bernapas dengan baik sudah cukup membuatmu bahagia??
Lalu kenapa terasa lebih?? Ingin memperjuangankan, yang tak pernah dilakukan? Tapi Untuk apa jika kita tau ujungnya sama??
Harus kah kita akhiri walau sedang terasa indah,
sebelum dunia ini menghakimi.. ??
Bermain-main dalam lubang kenangan itu menyenangkan..
Tapi disatu sisi ada ketakutan terhisap terlalu dalam..
Karna aku kini jelas bukan punyamu, pun kamu.. Tak bisa utuh untukku!!
Kita menjadi pendosa yang tertawa bersama dan bersembunyi dibalik rahasia,
padahal kita tau ada mereka yang nyata.. Rela membagi waktu, tawa, tangis dan menua bersama..
Sungguh, Aku tidak akan pergi jika kamu mau,
aku tidak akan hilang kalau kamu ingin...
Aku disini jika kamu rindu, aku ada jika kamu butuh..
Aku hanya sedang membuat batas wajar untuk interaksi kita,
Mungkin yang kita senangi tidak terjadi dan kita hanya bisa menyenangi apa yang tejadi..
Mensyukuri Semua yang kita punya sebelum pertemuan ini ada ;)
Catatan ini ku tulis setelah malam yang kita lalui hari itu di bulan April untukmu Aril
Tidak ada komentar:
Posting Komentar